Senin, 23 Desember 2013

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN



 1, Pengertian Controling ( mengendalikan )
Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer (1994:5) yang berpendapat bahwa Controlling is management’s systematic efforts to achieve objectives bycomparing performances to plan and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya pengendalian adalah sebuah usahasistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkankinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.

2. Langkah – Langkah Dalam Mengendalikan Fungsi Manajemen
Langkah – langkah fungsi mengendalikan dalam manajemen :
  Meningkatkan akuntabilitas
  -       Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang berlaku
-       Melindungi aset organisasi
-       Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efesien

3. Tipe – Tipe Kontrol Dalam Manajemen
Tipe – tipe control manajemen :
-       ( Awal ) Preliminary
Kadang – kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini menyankinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber – sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.

-   ( Saat Ini ) Concurrent
     Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang – kadang disebut Kendali streering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.

-       ( Akhir ) Post-Action
Kadang disebut kendali feedback. Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

4. Jelaskan Proses Kontrol Manajemen
 Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses kerangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.



B. KEKUASAAN DAN PENGARUH

1.     Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan (power) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu lain ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Pada umumnya kekuasaan akan menciptakan suatu hubungan yang vertical dalam suatu organisasi. Kekuasaan juga akan menentukan siapa yang pantas dan seharusnya mengambil keputusan (decision making) dalam suatu organisasi.

2. Sumber – Sumber Kekuasaan
1.    Sumber Kekuasaan Antar Individu ( interpersonal sources of power )
 Kekuasaan Formal ( Formal Power ) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
-  Kekuasaan Personal ( Personal Power ) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
2.     Sumber Kekuasaan Struktural ( structural sources of power )
-  Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.

3, Unsur – Unsur Kekuasaan
1.    Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti. Wewenang dapat bersifat formal maupun informal.Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
contoh :
Hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah – perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
2.    Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
contoh :
seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
3.    Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. Sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan“ atau “mengurangkan” sesuatu sehingga, tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
contoh :
Seperti melukis terkadang mereka menambahkan sedikit warna disini dan disana untuk menunjukan bahwa sebernarnya yang terlihat itu “lebih indah” atau mungkin “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gemar menabung.
4.    Kerja Sama
Kerja sama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
contoh :
Dalam kelompok adanya kerja sama dalam memperoleh tujuan.
5.    Upah Dan Prestasi Kerja
Prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja adalah proses melalui organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
contoh :
 Seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan atasannya.

4. Bentuk – Bentuk Kekuasaan Menurut French & Raven
1.    Coercive Power ( Kuasa Paksaan )
Adalah kemampuan untuk menghukum atau memperlakukan seseorang yang tidak melakukan permintaan atau perintah. Diperoleh dari salah satu kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka yang tidak mematuhui permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang kekuasaan karena rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam suatu hal. Karena hal itulah orang – orang  yang menjadi bawahan atau pengikutnya, menjadi tunduk dan mau untuk melakukan perintah yang diberikan oleh orang yang berkuasa itu. Karena jika mereka tidak mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/ pengikutnya tersebut akan mendapatkan sebuah hukuman.
Contoh :
Misalnya, seorang atasan memberikan pemotongan gaji terhadap karyawan/bawahannya, karena bawahannya tersebut telah melanggar peraturan perusahaan, bahkan jika kesalahan bawahannya tersebut fatal, maka si atasan akan melakukan pemecatan terhadapnya.
2.    Insentif Power ( Reward Power )
Reward Power adalah suatu sikap yang patuh/ tunduk yang dicapai berdasarkan kepatuhan/kemampuan untuk memberikan reward  ( imbalan ) agar dipandang orang lain berharga, Seseorang akan patuh terhadap orang lain, jika dijanjikan akan diberikan sebuah imbalan yang sesuai dengan prestasinya. Selain itu reward bisa juga diartikan kemampuan dalam mengontrol distribusi dalam pemberian reward atau menawarkan pada grup lainnya.
Contoh :
Bintang emas untuk murid, gaji untuk karyawan, persetujuan sosial untuk subjek dalam eksperimen, psotif back feed back untuk karyawan, makanan untuk orang kelaparan, kebebasan untuk narapidana, dan bahkan bunuh diri untuk yang merasa hidupnya tersiksa.
3.    Legitimate Power ( Kuasa Yang Sah )
Legitimate Power adalah pemimpin memperoleh hak dari pemegang kekuatan untuk memerlukan dan menuntut ketaatan. Seseorang yang telah memiliki legitimate power akan menuntut bahkan atau pengikutnya untuk selalu taat pada peraturannya. Karena Legitimate power memiliki definisi lain, yaitu kekuatan yang bersumber daro otoritas yang dapat dipertimbangkan hak untuk memerlukan  dan pemenuhan perintah.
Contoh :
Pegawai polisi mengatakan penonton untuk pindah jika berada dalam suatu konser/ pertunjukan musik, dosen menunggu isi kelas diam dan tenang sebelum mengerjakan materinya.
4.    Expert Power ( Kekuasaan pakar )
Pengaruh berdasar pada kepercayaan target bahwa pemegang kekuatan memiliki  keahlian dan kemampuan  yang superior dalam bidangnya. Seseorang yang ahli dalam bidangnya, akan mudah untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain. Namun pada dasarnya French dan Raven seseorang tidak perlu menjadi ahli untuk mendapatkan kekuatan ahli. Orang tersebut hanya perlu diterima oleh orang lain sebagai seseorang yang ahli.
Contoh :
Seorang pasien percaya pada hasil diagnose dokter atas penyakit yang dideritanya, seseorang percaya pada seorang ilmuwan pada bidang, karena ilmuwan tersebut telah membuktikan hasil penelitianya.
5.    Referent Power ( Kekuasaan Rujukan )
Pengaruh yang didasarkan pada pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan oleh seseorang, berkembang dari rasa kagum terhadap orang lain. Untuk menjadi seperti orang yang dikaguminya itu, dikarenakan adanya karisma.
Contoh :
Misalnya, seorang pengikut dalam suatu kelompok, sangat mengagumi ketua kelompoknya, karena ketua kelompoknya tersebut memiliki pribadi yang kompeten, baik hati, bersikap mengayomi kepada semua pengikutnya, dan tidak pernah bersikap otoriter.









Sumber            :


Selasa, 05 November 2013

A. PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN



1.      PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Dari Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Pengertian Pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

2.      PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI DARI MANAJEMEN MELIPUTI:

A.Struktur Formal:
Struktur Formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran.
Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

B.Struktur Informal:
 Struktur Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

3.      CONTOH STRUKTUR ORGANISASI DARI SEBUAH PERUSAHAAN
Deskripsi Jabatan
1. Yayasan Mataram Indah dan Yayasan Pendidikan Kelompok Senang Sukses
  • Pendiri dan Penyelenggara Lembaga MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.
2. Direktur
  • · Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
  • · Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
  • · Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.
  • · Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.
  • · Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
  • · Sebagai pimpinan dari perusahaan MediaTama Informatika Computer Yogyakarta.
3. Manajer Pendidikan.
  • Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian Pendidikan.
  • Mengelola secara Operasional proses Pendidikan.
4. Manajer Administrasi.
  • Menetapkan Prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh direktur untuk bagian administrasi umum dan akademis.
  • Mengelola secara Administratif pendidikan pada Lembaga tersebut.
4. Manajer Pemasaran.
  • Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
  • Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
  • Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
5. Manajer Keuangan
  • Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
  • Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
  • Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
  • Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
  • Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
  • Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan.
7. Bagian Instruktur.
  • Bertanggungjawab memberikan pengajaran terhadap para siswa
  • Bertanggungjawab memberikan daftar hasil nilai kepada bagian Administratif bidang akademis.
  • Membuat standar pengajaran mengenai materi kepada peserta kursus.
8. Bidang administrasi Umum
  • Menetapkan prosedur dan mengelola bagian administrasi yang menyangkut, masalah umum, dan hubungan keluar perusahaan, dll.
  • Memberikan laporan-laporan kepada manajer Administrasi.
9. Bidang administrasi Akademis.
  • Menetapkan prosedur mengenai kegiatan akademis, misalnya yang menyangkut peserta kursus seputar layanan pendaftaran, dan fasilitas oparasional yaitu jadwal, waktu, sertifikat, dll
  • Memberikan laporan juga mengenai kerja dalam aktifitas pendidikan kepada manajer administrasi.
10. Bidang Informasi
  • Menetapkan prosedur tata cara memperkenalkan perusahaan tersebut
  • Menetapkan standart kegiatan guna menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan tersebut.
  • Membuat laporan mengenai berbagai hal mengenai periklanan dan upaya peningkatan usaha perusahaan tersebut.
4.      MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

            Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
-Efisiensi melalui spesialisasi
-Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
-Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
-Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
-Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
b.Struktur Divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga  mempunyai beberapa manfaat :
-Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
-Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
-Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
            -Kesempatan karir lebih terbuka


5.      KERUGIAN DARI STRUKTUR FUNGSIONAL DAN STRUKTUR DIVISIONAL

Struktur organisasi fungsional ini mempunyai  beberapa kelebihan, antara lain:
  • Efisiensi melalui spesialisasi
  • Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
  • Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
  • Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi

Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
  • Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
  • Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
  • Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
  • Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
                                                                                     
Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik  dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional, perhatikan  gambar berikut.

Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga  mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan  struktur organisasi divisional antara lain:
  • Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
  • Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
  • Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
  • Kesempatan karir lebih terbuka

Sedangkan kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
  • Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
  • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
  • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
B.   ACTUALING DALAM MANAJEMEN

1.      PENGERTIAN ACTUALING DALAM MANAJEMEN

 George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

actuating adalah suatu penggerakan setelah adanya rencana yangdiatur (diorganizir) agar seorang yang diberi beban itu mempunyai rasa tanggung jawab,sehingga timbul keamanan untuk mengerjakan dengan penuh keinsyafan.

2.       PENTINGNYA ACTUATING DALAM MANAJEMEN

Penggerakan atau Actuating mempunyai arti dan perananan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi manajemen yang lain baru efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.

      Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.

3.      PRINSIP ACTUATING DALAM MANAJEMEN

    Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
·        Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
·        Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
·        Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
·        Menghargai hasil yang baik dan sempurna
·        Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
·        Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
·        Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Pekerjaan  seorang manajer tidak terlepas dari organisasi. Secara umum organisasi diartikan sebagai  kumpulan dua atau lebih orang yang bekerja sama secara  terkoordinasi  dan terstruktur  untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi diperlukan untuk pencapaian tujuan  bersama secara efektif dan efisien. Manajer melakukan proses manajemen, mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mengolah input guna  mencapai tujuan organisasi.
Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Meskipun secara. teoritis proses manajemen menunjukkan hubungan yang logis, dalam praktek, proses manajemen yang dilakukan tidak selalu urut, dan seringkali dikerjakan secara simultan.
4.      PENTINGNYA MENCAPAI ACTUATING MANAJEMEN YANG EFEKTIF
Jika perintah yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff bekerja secara baik.
-Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
-Mengembangkan kemampuan & keterampilan staf
-Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
 -Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
 -Membuat organisasi berkembang secara dinamis.


SUMBER :


http://muhammadredja.wordpress.com/administrasi/struktur-organisasi-perusahaan/
Ganesha Operation ,  Konsep ,Dasar  Dan The King,Ganesha Opertaion. Bandung: 2011
Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw Sumber : -Hill, 1990, p.125.
http://www.gunadarma.ac.id/