Senin, 23 Desember 2013

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN



 1, Pengertian Controling ( mengendalikan )
Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer (1994:5) yang berpendapat bahwa Controlling is management’s systematic efforts to achieve objectives bycomparing performances to plan and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya pengendalian adalah sebuah usahasistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkankinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.

2. Langkah – Langkah Dalam Mengendalikan Fungsi Manajemen
Langkah – langkah fungsi mengendalikan dalam manajemen :
  Meningkatkan akuntabilitas
  -       Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang berlaku
-       Melindungi aset organisasi
-       Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efesien

3. Tipe – Tipe Kontrol Dalam Manajemen
Tipe – tipe control manajemen :
-       ( Awal ) Preliminary
Kadang – kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini menyankinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber – sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.

-   ( Saat Ini ) Concurrent
     Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang – kadang disebut Kendali streering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.

-       ( Akhir ) Post-Action
Kadang disebut kendali feedback. Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

4. Jelaskan Proses Kontrol Manajemen
 Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses kerangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.



B. KEKUASAAN DAN PENGARUH

1.     Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan (power) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu lain ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Pada umumnya kekuasaan akan menciptakan suatu hubungan yang vertical dalam suatu organisasi. Kekuasaan juga akan menentukan siapa yang pantas dan seharusnya mengambil keputusan (decision making) dalam suatu organisasi.

2. Sumber – Sumber Kekuasaan
1.    Sumber Kekuasaan Antar Individu ( interpersonal sources of power )
 Kekuasaan Formal ( Formal Power ) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
-  Kekuasaan Personal ( Personal Power ) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
2.     Sumber Kekuasaan Struktural ( structural sources of power )
-  Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.

3, Unsur – Unsur Kekuasaan
1.    Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti. Wewenang dapat bersifat formal maupun informal.Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
contoh :
Hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah – perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
2.    Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
contoh :
seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
3.    Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. Sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan“ atau “mengurangkan” sesuatu sehingga, tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
contoh :
Seperti melukis terkadang mereka menambahkan sedikit warna disini dan disana untuk menunjukan bahwa sebernarnya yang terlihat itu “lebih indah” atau mungkin “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gemar menabung.
4.    Kerja Sama
Kerja sama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
contoh :
Dalam kelompok adanya kerja sama dalam memperoleh tujuan.
5.    Upah Dan Prestasi Kerja
Prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja adalah proses melalui organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
contoh :
 Seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan atasannya.

4. Bentuk – Bentuk Kekuasaan Menurut French & Raven
1.    Coercive Power ( Kuasa Paksaan )
Adalah kemampuan untuk menghukum atau memperlakukan seseorang yang tidak melakukan permintaan atau perintah. Diperoleh dari salah satu kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka yang tidak mematuhui permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang kekuasaan karena rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam suatu hal. Karena hal itulah orang – orang  yang menjadi bawahan atau pengikutnya, menjadi tunduk dan mau untuk melakukan perintah yang diberikan oleh orang yang berkuasa itu. Karena jika mereka tidak mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/ pengikutnya tersebut akan mendapatkan sebuah hukuman.
Contoh :
Misalnya, seorang atasan memberikan pemotongan gaji terhadap karyawan/bawahannya, karena bawahannya tersebut telah melanggar peraturan perusahaan, bahkan jika kesalahan bawahannya tersebut fatal, maka si atasan akan melakukan pemecatan terhadapnya.
2.    Insentif Power ( Reward Power )
Reward Power adalah suatu sikap yang patuh/ tunduk yang dicapai berdasarkan kepatuhan/kemampuan untuk memberikan reward  ( imbalan ) agar dipandang orang lain berharga, Seseorang akan patuh terhadap orang lain, jika dijanjikan akan diberikan sebuah imbalan yang sesuai dengan prestasinya. Selain itu reward bisa juga diartikan kemampuan dalam mengontrol distribusi dalam pemberian reward atau menawarkan pada grup lainnya.
Contoh :
Bintang emas untuk murid, gaji untuk karyawan, persetujuan sosial untuk subjek dalam eksperimen, psotif back feed back untuk karyawan, makanan untuk orang kelaparan, kebebasan untuk narapidana, dan bahkan bunuh diri untuk yang merasa hidupnya tersiksa.
3.    Legitimate Power ( Kuasa Yang Sah )
Legitimate Power adalah pemimpin memperoleh hak dari pemegang kekuatan untuk memerlukan dan menuntut ketaatan. Seseorang yang telah memiliki legitimate power akan menuntut bahkan atau pengikutnya untuk selalu taat pada peraturannya. Karena Legitimate power memiliki definisi lain, yaitu kekuatan yang bersumber daro otoritas yang dapat dipertimbangkan hak untuk memerlukan  dan pemenuhan perintah.
Contoh :
Pegawai polisi mengatakan penonton untuk pindah jika berada dalam suatu konser/ pertunjukan musik, dosen menunggu isi kelas diam dan tenang sebelum mengerjakan materinya.
4.    Expert Power ( Kekuasaan pakar )
Pengaruh berdasar pada kepercayaan target bahwa pemegang kekuatan memiliki  keahlian dan kemampuan  yang superior dalam bidangnya. Seseorang yang ahli dalam bidangnya, akan mudah untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain. Namun pada dasarnya French dan Raven seseorang tidak perlu menjadi ahli untuk mendapatkan kekuatan ahli. Orang tersebut hanya perlu diterima oleh orang lain sebagai seseorang yang ahli.
Contoh :
Seorang pasien percaya pada hasil diagnose dokter atas penyakit yang dideritanya, seseorang percaya pada seorang ilmuwan pada bidang, karena ilmuwan tersebut telah membuktikan hasil penelitianya.
5.    Referent Power ( Kekuasaan Rujukan )
Pengaruh yang didasarkan pada pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan oleh seseorang, berkembang dari rasa kagum terhadap orang lain. Untuk menjadi seperti orang yang dikaguminya itu, dikarenakan adanya karisma.
Contoh :
Misalnya, seorang pengikut dalam suatu kelompok, sangat mengagumi ketua kelompoknya, karena ketua kelompoknya tersebut memiliki pribadi yang kompeten, baik hati, bersikap mengayomi kepada semua pengikutnya, dan tidak pernah bersikap otoriter.









Sumber            :