Rabu, 03 April 2013

KONSEP SEHAT

KESEHATAN MENTAL


Konsep sehat

Dalam kehidupan manusia mempunyai sebuah kesehatan dimana seseorang merasa baik dengan fisik dan mentalnya lebih tepatnya Sehat yaitu suatu kondisi yang bebas dari berbagai jenis penyakit baik secara fisik, mental, maupun social. Konsep Sehat adalah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat sekitarnya. Dari konsep sehat tersebut , konsep sehat terdiri dalam 5 dimensi yaitu :

Dimensi Emosi : yaitu dimensi dimana manusia dalam keadaan sehat dan dalam keadaan mampu mengatur emosi nya sendiri. Manusia dapat memperlihatkan emosinya seperti marah , senang , gelisah, ataupun sedih. Seseorang yang mengekspresikan kesedihannya biasanya raut wajah nya terlihat sekali dikarenakan emosi yang timbul dalam diri manusia itu sendiri adalah perasaan atau cermin dari sesuatu yang dirasakannnya.
Dimensi Intelektual: Dalam keadaan sehat yakni dalam keadaan mampu menerima, menyerap segala macam pembelajaran atau pendidikan yang ada baik secara langsung maupun tidak langsung. Seseorang yang mempunyai intelektual tinggi dapat mengingat dengan baik informasi yang ada disekelilingnya.
Dimensi Sosial : Adanya tindak kedekatan dengan orang – orang disekelilingnya dengan cara beradaptasi dan menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan sesama ataupun dengan lingkungan sekitarnya.
Dimensi Fisik dan Mental : Keadaan fisik dan mental adalah keadaan yang dapat di rasakan oleh seseorang dalam sadar ataupun tidak sadar yang menyangkut fisik dan mental seseorang tersebut. Ada kalanya seseorang harus sadar tentang kesehatan dirinya sendiri untuk menjaga dirinya dari penyakit yang dapat menyerang fisik ataupun yang timbul dari gangguan mental.
Dimensi Spiritual : Manusia dalam menjalani hidupnya pun harus terarah dengan konsep agama yang ada dalam dirinya dan manusia dituntun untuk memenuhi ajaran agama agar menuntun rohaninya untuk melakukan hal baik dan sehat.






Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Pada awalnya kesehatan mental mulai menjadi perhatian banyak orang sejak Perang Dunia ke II. Sejak awal Perang Dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang - orang namun menjadi sesuatu yang perlu di perhatikan. Dalam bidang kesehatan mental dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya - upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu - ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana. Beratus - ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh - roh jahat dan dosa - dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara - penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat - erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha - usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang - orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang - orang yang terkena penyakit mental. Masa - masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra-lmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori - teori yang dikemukakan.
Sejarah ilmu kesehatan mental dimulai sewaktu Clifford Beers, bekas pasien mental di amerika menulis buku berjudul "A Mind That Found It Self". Dalam buku diceritakan pengalaman pahitnya sebagai pasien jiwa yang pernah dirawat beberapa RSJ.
Bapak Psikiater Amerika Adolf Meyer tergerak hatinya setelah membaca buku ini dan mengajak Beer bersama-sama mendirikan perhimpunan kesehatan mental bernama Hygiene Society di kota kelahiran Beer yaitu Connecticut. Tujuan dari usaha ini adalah untuk memperjuangkan perbaikan perlakuan pasien-pasien mental di RSJ yang ada pada zaman itu diperlakukan dengan buruk dan kurang manusiawi.
Gerakan ini mendapat simpati dari masyarakat sehingga muncul perhimpunan-perhimpunan lain di Amerika. Kemudian perhimpunan-perhimpunan tersebut bersama-sama membentuk The National Association for Mental Health.
Kongres kesehatan jiwa internasional yang pertama dilaksanakan di Washington DC pada tahun 1930 dan yang kedua dilaksanakan di Paris pada tahun 1937. Pada tahun ketiga tahun 1948 dibentuk The World Federation for Mental Health. Pada kongres ini, istilah mental hygiene diubah menjadi mental health.
. Kesehatan mental mulai menjadi perhatian banyak orang sejak Perang Dunia ke II. Sejak awal Perang Dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang - orang namun menjadi sesuatu yang perlu di perhatikan. Dalam bidang kesehatan mental dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya - upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu - ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.


Pendekatan Kesehatan Mental
Dalam pendekatan kesehatan mental pada manusia ada 3 orientasi yang perlu diketahui yaitu :
• Orientasi Klasik
Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah orang yang tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya. Sehat fisik artinya tidak ada keluhan fisik. Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan mental. Dalam ranah psikologi, pengertian sehat seperti ini banyak menimbulkan masalah ketika kita berurusan dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang gejalanya adalah kehilangan kontak dengan realitas.
• Orientasi Penyesuaian Diri
Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata. Ukuran sehat mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Seseorang yang dalam masyarakat tertentu digolongkan tidak sehat atau sakit mental bisa jadi dianggap sangat sehat mental. Dengan kata lain kita hanya bicara soal ‘kesehatan mental’ jika kita berangkat dari pandangan bahwa pada umumnya manusia adalah makhluk sehat mental, atau ‘ketidak-sehatan mental’ jika kita memandang pada umumnya manusia adalah makhluk tidak sehat mental. Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental perlu dipahami sebagai kondisi kepribadian seseorang secara keseluruhan. Penentuan derajat kesehatan mental seseorang bukan hanya berdasarkan jiwanya tetapi juga berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seseorang dalam lingkungannya.
• Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang pasti bias mengembangkan potensi dirinya sendiri . dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Telah terbukti bahwa tidak selamanya perasaan tunduk kepada pikiran, bahkan sering terjadi sebaliknya, pikiran tunduk kepada perasaan. Dapat dikatakan bahwa keharmonisan antara pikiran dan perasaanlah yang membuat tindakan seseorang tampak matang dan wajar.
Ketika seseorang mempunyai potensi yang besar pada dirinya maka ia mempunyai kepercayaan diri untuk menjalankan potensi yang ia miliki. Dengan begitu adanya potesi dalam diri seseorang dapat menunjang kesehatan mentalnya .

Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi - reaksi dari berbagai orang dalam berbagai keadaan. Kepribadian yang sehat secara akademisi di pelajari secara mendalam pada psikologi pertumbuhan, yang didalamnya terdapat model - model kepribadian sehat. Sehat merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya tidak semua orang dapat menikmati kesehatan yang sama, beberapa orang atau sebagian orang mengidamkan kesehatan untuk itulah bagi yang sehat jagalah kepribadian masing – masing dengan baik agar kesehatan pun terus dapat terjaga dan kesehatan dapat dinikmati.
Ada beberapa aliran yang menjelaskan tentang kepribadian sehat yaitu :


• Aliran Psikoanalisis

Tokoh yang pertama kali mencetuskan teori kepribadian sehat menurut Aliran Psikoanalisis adalah Sigmund Freud. Ia disebut sebagai Bapak Psikoanalisis, dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pokok-pokok teori Freud mengenai kepribadian yaitu :

Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1. suatu metoda penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut " psikoanalitis " berbeda - beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide - ide Freud telah menjadi basis bagi terapi - terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi. Istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.

• Aliran Behavioristik

Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958). Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
• Aliran Humanistik

Teori humanistik ini teori yang paling abstrak, yamg paling mendekati dunia filsafat dari pada dunia pendidikan. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya “ isi ” dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses dalam bentuknya paling yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang biasa kita amati dalam dunia keseharian. teori ini sangat bersifat elektrik. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “ memanusiakan manusia ” ( mencapai aktualisasi diri dan sebagaimana itu ) dapat tercapai.
Dalam praktik , teori diusulkan oleh Ausul (1968) yang di sebut “ belajar bermakna ” atau Meaningful Learning. ( Sebagai catatan, teori Ausubel ini juga dimasukkan ke dala aliran kognitif ).

• Pendapat Allport

Allport pada dasarnya mempunyai pandangan yang optimistik dan penuh harapan mengenai kemanusiaan.ia menolak pandangan psikoanalisis dan behaviorisme mengenai kemanusiaan karena di anggap terlalu dereministik dan mekanistik. ia yakin bahwa takdir dan karakter kita tidak di tentukan oleh motif tidak sadar yang berasal dari awal masa kanak - kanak, namun oleh pilihan yang disadari, yang kita buat di masa sekarang.kita bukanlah sesuatu yang bersifat otomatis, yang bereaksi secara sembarangan terhadap dorongan - dorongan dari sistem penghargaan dan hukuman. kita mampu berinteraksi dengan lingkungan dan membuatnya menjadi reaktif terhadap kita. kita tidak hanya mencari cara untuk menurunkan tekanan, tetapi juga untuk mempertahakan tekanan - tekanan baru, kita menginginkan perubahan dan tantangan serta bersifat aktif, bertujuan dan fleksibel.
Allport (1961) mengadopsi pendekatan kebebasan - terbatas. ia sering mengkritik pandangan - pandangan adanya kebebasan absolute, namun ia juga menentang pandangan psikoanalisis dan behaviorisme yang di anggapnya menyangkal kebebasan memilih.posisi allport kira - kira di pertengahan kedua pandangan tersebut. walupun kebebasan memilih ada, beberapa orang lebih mampu membuat keputusan dari orang lain. orang yang sehat mempunyai lebih banyak kebebasan daripada anak kecil maupun orang dewasa yang sangat terganggu mentalnya. seseorang yang berintelegensi tinggi dan reflektif mempunyai kapasitas untuk bebas memilih dari pada yang beritelegensi rendah dan tidak reflektif. Walapun kebebasan di batasi oleh allport menyatakan bahwa hal tersebut masih dapat di perluas. semakin banyak wawasan mengenai diri sendiri berkembang dalam diri seseorang, kebebasan untuk memilih dari orang tersebut akan lebih besar.semakin objektif seseorang, yaitu semakin banyak penutup mata ( blindfolds ) yang berasal dari perhatian diri dan egoisme yang di hilangkan derajat kebebasannya juga akan semakin besar.
Terakhir, menurut allport kebebasan kita dapat di perluas oleh cara kita memilih apabila kita dengan keras kepala mengikuti suatu rangkaian tindakan yang tidak asing hanya karena terasa lebih nyaman, maka kebebasan kita tetap terbatas. sebaliknya apabila kita mengadaptasi cara kita menyelesaikan masalah dengan pikiran terbuka, maka kita memperluas perspektif kita dan meningkatkan jumlah pilihan alternatif kita, yaitu kita memperluas pilihan kita untuk memilih.
Teori Kepribadian yang sehat menurut allport :
pandangan allport mengenai kemanusiaan cenderung lebih teologi dari pada masa kausalitas. kepribadian, sampai pada taraf tertentu, di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu, tetapi perilaku yang membuat kita “ manusia ” adalah yang di motivasi oleh ekspetasi kita mengenai masa depan.dengan perkataan lain, kita adalah pribadi yang sehat sampai pada taraf ketika kita membuat dan mencari tujuan serta aspirasi untuk masa depan. setiap orang berbeda dari yang lain bukan karena mempunyai dorongan dasar yang berbeda, tetapi karena mempunyai tujuan dan intensi yang di bangun sendiri. Pertumbuhan kepribadian selalu terjadi di dalam suatu lingkungan sosial,tetapi allport hanya menempatkan penempatan yang tidak terlalu besar pada faktor sosial. ia menyadari pentingnya pengaruh lingkungan dalam membantu pembentukan kepribadian, tetapi ia menekankan bahwa kepribadian mempunyai kehidupan sendiri. budaya atau kultur dapat mempengaruhi bahasa, moral, nilai, gaya kita, dan lain-lain. tetapi cara kita bereaksi terhadap dorongan - dorongan kultural bergantung kepada kepribadian kita yang unik dan motivasi dasar kita.

• Pendapat Rogers

Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut Rogers yang meliputi :
- Perkembangan kepribadian “ self ”
- Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
- Ciri - ciri orang yang berfungsi sepenuhya
Perkembangan kepribadian “self”
Inti dari teori - teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah - masalah psikisnya. Rogers menerima istilah self dari pengalaman - pengalaman realita masing - masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur , anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister.
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya menurut pendapat Rogers
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi
Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat - sifat seseorang maka dari itu dia mudah beradaptasi.
Kedua, manusia - manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah, kecewa, ketakutan, dan kelembutan mereka.
Ketiga, dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum.
Keempat, manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.
Kelima, manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, tanpa batasan - batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi, peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan, akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain. serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kearah yang sepatutnya.
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dari pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka .
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada pengalaman
b. Kehidupan eksistensial
c. Kepercayaan terhadap organism sendiri
d. Perasaan bebas
e. Kreatifitas

• Pendapat Maslow

Teori Kepribadian Sehat menurut Abraham Maslow. Pandangan dari Abraham Maslow yang optimistis dan humanistik tentang kodrat manusia ialah mempelajari berapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia secara utuh. Dalam pandangan humanistik ini, sebenarnya manusia memiliki potensi lebih banyak dari pada apa yang mereka capai.
- Hierarki Kebutuhan Manusia
Menurut Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Kita didorong oleh kebutuhan - kebutuhan universal dan yang dibawa sejak lahir, yang tersusun dalam suatu tingkat, dari yang paling kuat sampai kepada yang paling lemah. Dengan cara yang sama juga, kebutuhan yang paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan sebelum muncul kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya naik tingkat sampai muncul kebutuhan yang paling tinggi yakni aktualisasi diri.
- Kepribadian yang Sehat Menurut Maslow
Ada beberapa pendapat Maslow mengenai individu yang sehat itu seperti apa. Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris " Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar - benar sehat, normal dan yang dicita - citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi - potensi ini ".
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang - orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

• Pendapat Eric Fromm

Erich Fromm yang pernah menuliskan “ kita adalah orang - orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan - keperluan masyarakat dimana kita hidup ”. Karena kekuatan - kekuatan sosial dan kultur begitu penting, fromm percaya bahwa perlu menganalisis struktur masyarakat. Jadi kodrat masyarakat adalah kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian manusia. Apakah suatu kepribadian itu sehat atau tidak sehat tergantung pada kebudayaan yang membantu atau mengambat pertumbuhan dan perkembangan manusia yang positif.
Fromm memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan - kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan - ikatan sumbang. Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana kepribadian sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm :
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan - kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan - ikatan sumbang.

Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan :
1. Hubungan : Manusia menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama lain. Kita mengetahui bahwa kita masing-masing terpisah sendirian, dan tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain, kita harus menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan kita yang hilang dengan alam. Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Tuhan. Dengan menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi menjadi milik dari seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya. Cara yang sehat untuk berhubunagn dengan dunia adalah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan sesuatu perasaan integritas dan individualitas. Fromm tidak mendefinisikan cinta semata-mata dalam pengertian erotis, definisinya meliputi cinta orangtua terhadap anak, cinta kepada diri sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, solidaritas dengan semua orang dan mencintai mereka.
2. Trasendensi : Erat hubungannya dengan kebutuhan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri. Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian, atau barang-barang material) manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai suatu perasaan akan maksud dan kebebasan. Menciptakan ialah cara ideal atau sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya. Tetapi apa yang terjadi apabila seseorang tidak mampu menjadi kreatif ? kebutuhan akan transendensi harus dipuaskan apabila tidak dengan suatu cara yang sehat maka dengan suatu cara yang tidak sehat. Fromm percaya bahwa jalan lain untuk kreativitas ialah destruktivitas. Destruktivitas , misalnya kreativitas, merupakan suatu keterlibatan aktif dengan dunia. Inilah satu-satunya pilihan yang dimiliki seseorang, yakni menciptakan atau membinasakannya, mencintai atau membenci, tidak ada cara-cara lain untuk mencapai transendensi. Destruktivitas dan kreativitas keduanya berakar secara mendalam pada kodrat manusia. Akan tetapi, kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis.
3. Berakar : Cara yang ideal adalah membangun suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas dengan orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk berkoneksi da berhubungan dengan dunia. Cara yang tidak sehat untuk berakar ialah dengan memelihara ikatan-ikatan sumbang masa kanak-kanak dengan ibu. Sedikit banyak, orang yang demikian tidak pernah sanggup meninggalkan rumah dan terus berpegang teguh pada keamanan ikatan-ikatan keibuan. Ikatan-ikatan sumbang dapat meluas melampaui hubungan anak-ibu dan memasukan seluruh kelompok keluarga. Dengan mepertahankan ikatan-ikatan sumbang dalam setiap tingkat, seseorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia. Situasi ini tidak membiarkan perhatian, pembagian, dan partisipasi penuh dengan dunia pada umumnya yang merupakan suatu syarat untuk kesehatan psikologis. Seseorang yang hanya mencintai beberapa orang, yang merasakan suatu perasaan persaudaraan dengan suatu bagian kemanusiaan yang terbatas, tidak sanggup mengembangkan seluruh potensi manusianya.
4. Perasaan identitas : Manusia juga membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasannya tentang dia, siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini adalah individualitas, proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood) tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan iaktan-ikatan sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain. Dengan cara ini, identitas ditentukan berdasarkan kualitas-kualitas suatu kelompok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri. Dengan melekat pada norma-norma, nilai-nilai, dan tingkah laku kelompok-kelompok itu, seseorang benar-benar menemukan semacam identitas.
5. Kerangka orientasi : Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realistis yang objektif tentang dunia. Yang terkandung dalam hal ini ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri) secara objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang sendiri. Fromm sangat mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan. Semakin objektif persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Suatu yang kurang ideal dalam membangun suatu kerangka orientasi adalah lewat irasionalitas. Hal ini, meyangkut suatu pandangan subjektif tentang dunia, peristiwa-peristiwa, dan pengalaman-pengalaman dilihat tidak menurut apa adanya tetapi menurut apa yang diinginkan orang terhadapnya. Tentu saja, suatu kerangka subjektif juga memberikan suatu gambaran dunia. Meskipun kerangka subjektif mungkin merupakan khyalan tetapi tetap riil bagi individu yang mempertahankannya.
Sumber :
• http://idb4.wikispaces.com/file/view/uf4018.2.pdf
• Schultz, D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
• http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/
Nama ; Dea Riyanti
NPM : 18511136
Kelas : 2PA10