1.
Pengertian
Empowerment
Adalah
Pemberdayaan berasal dari kata daya yang mendapat awalan ber- yang menjadi kata
berdaya artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya
artinya memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya
atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa
Indonesia merupakan terjemahan dari empowermentdalam bahasa inggris.
2. Kunci efektifitas Empowerment dalam
Manajemen
Konsep pemberdayaan
(empowerment), menurut Friedmann muncul karena adanya dua primise mayor, yaitu
“kegagalan” dan “harapan”. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model
pembangunan ekonomi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang
berkelanjutan, sedangkan harapan muncul karena adanya alternatif-alternatif
pembangunan yang memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, peran
antara generasi dan pertumbuhan ekonomi yang memadai. Dengan dasar pandangan
demikian, maka pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan peningkatan
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat,
sehingga pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan,
pembudayaan dan pengamalan demokrasi.
3. Pengertian Stres pada manusia
Stres adalah suatu kondisi anda yang
dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber
daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang
hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.
4. Sumber Stres pada manusia
Sumber-sumber potensi stress :
a.
Faktor Lingkungan
b.
Faktor Organisasi
c. Faktor Pribadi
5. Pendekatan terhadap stress pada manusia
a. Pendekatan Individu
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk
mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif
yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan
sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa.
Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga
mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat.
b.
Pendekatan Perusahaan
Beberapa penyebab
stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang
scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah.
Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk
mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan
tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi
organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan
menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan
mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan
interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi
penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial.
6. Definisi Konflik
Menurut Killman dan Thomas
(1978), konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau
tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun
dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut
dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Menurut Stoner Konflik Organisasi ialah mencakup ketidak
sepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau peselisihan soal tujuan,
status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
Daniel
Webster mendefinisikan konflik sebagai:
1. Persaingan atau
pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
2. Keadaan atau perilaku yang bertentangan.
7. Jenis-jenis Konflik
Konflik itu mempunyai banyak jenis
seperti yang dikatakan James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima
jenis konflikyaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar
individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik
seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama
seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal
sebagai berikut:
- Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang
bersaing
-Banyaknya
bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
-Terdapatnya
baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan tujuan yang diinginkan.
Hal-hal di atas dalam proses
adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acap kali menimbulkan konflik. Kalau
konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
b. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah
pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan
atau keinginan. Maka Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda
status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini
merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena
konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota
organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal
ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.
a. Konflik antar perorangan
Konflik antar perorangan terjadi
antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Konflik ini biasanya
disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi.
Hal ini biasanya pernah dialami oleh setiap anggota organisasi baik hanya
dirasakan sendiri maupun ditunjukkan dengan sikap. Misalnya seorang manajer
pemasaran merasa tidak senang dengan hasil kerja manajer produksi. Akan tetapi
perasaan ini tidak selalu dilakukan secara terbuka tapi bisa juga secara
diam-diam. Apabila ini berlangsung lebih lama, bisa menyebabkan ketidak
selarasan dalam pengambilan keputusan
d. Konflik Antar Kelompok
Tingkat lainnya dalam konflik di
organisasi adalah konflik antar kelompok. Seperti diketahui bahwa sebuah
organisasi terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang terdiri dari banyak
unit. Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan
unit-unit dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak yang harus bisa
menjadi penghubung antara keduanya. Hubungan pertentangan ini apabila
dipertahankan maka akan menjadi koordinasi dan integrasi kegiatan-kegiatan
menjadi sulit.
e. Konflik antar organisasi
Konflik juga bisa terjadi antara
organisasi yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh
persaingan dari perusahaan-perusahaan di pasar yang sama. Konflik ini bisa
terjadi karena adanya ketidak cocokan suaut badan terhadap kinerja suatu
organisasi.
Apabila konflik ini bisa diselesaikan
dengan prioritas keorganisasian atau perbaikan pada kegiatan organisasi, maka
konflik-konflik bisa dijadikan perbaikan demi kemajuan organisasi.
8. Proses Konflik
Menurut Louis R.Pandy mengukapkan
proses konflik terdiri dari 5 tahap :
Tahap I konflik laten yaitu tahap munculnya factor-faktor
penyebab konflik dalam organisasi yaitu :
Ø Saling
ketergantungan kerja
Ø Perbedaan
tujuan dan prioritas
Ø Perbedaaan
status
Ø Sumber
daya yang terbatas
Tahap II konflik yang dipersepsikan (konflik yang dirasakan)
, pada tahap ini salah satu pihak memandang pihak lain sebagai penghambat atau
mengancam pencapaina tujuan.
Tahap III Konflik yang
dirasakan, pada tahap ini konflik tidak sekedar dipandang ada, akan
tetapi benar-benar sudah dirasakan.
Tahap IV konflik yang dimanifestasikan, pada tahap ini
prilaku tertentu sebagai indicator konflik sudah mulai ditunjukan, seperti
adanya sabotase, agresi terbuka, konfrontasi, rendahnya kenerja dan
lain-lainnya.
Tahap V konflik Aftermath, jika konflik benar-benar
diselesaikan maka hal itu akan meningkatkan hubungan para anggota
organisasi. Hanya jika penyelesaian tidak tepat maka akan timbul konflik baru.
B. KOMUNIKASI
DALAM MANAJEMEN
1. Pengertian
komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
2. Proses
komunikasi
5. Penerimaan.
3. Hambatan
dalam komunikasi
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi
a. Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
b. Hambatan
dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
d. Hambatan
dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
e. Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
f. Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas
dan sebagainya.
2.
Hambatan Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3.
Hambatan Semantik
Kata-kata
yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima
4.
Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima
pesan.
4. Komunikasi
interpersonal
a. Componential
Definisi
bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera
b. Situasional
Situasi yang menyenangkan akan
menciptakan komunikasi yang menyenangkan pula, dan akan menimbulkan persepsi
yang baik pula. Karena pada dasarnya sikap emosi akan mudah terpancing saat
berada pada situasi yang salah, sehingga akan membentuk persepsi dimana ego
akan lebih mendominasi. faktor situasional akan berpengaruh besar terhadap
proses terbentuknya persepsi. Dalam situasi yang menyenangkan akan menimbulkan
persepsi yang menyenangkan, begitu pula sebaliknya. Itu lah yang akan menjadi
penghambat dalam proses komunikasi yang terjadi.
5. Model
pengolahan informasi komunikasi
a. Rational
Proses informasi adalah proses
menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses
pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima
pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal,
memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi
terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke
dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran,
penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran
manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan
alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media
visual, dan media audiovisual (gabungan media audio dan visual). Belakangan
berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih daripada
satu media dalam proses komunikasi, informasi dan
pembelajaran.
b. Limited capacity
Komunikasi terbatas sering
menimbulkan kekacauan komunikasi seperti salah pengertian akan maksud yang
disampaikan
c. Expert
Komunikasi adalah sebuah ketrampilan
yang bisa dipelajari dan dikuasai oleh siapapun, sama seperti halnya keterampilan-ketrampilan
lainnya. Saat ini kita hidup di era yang sangat menarik, di mana banyak
diajarkan hal-hal yang akan menjadikan ketrampilan komunikasi kita semakin
canggih, antara lain hipnotis/hipnosis, nlp (neuro language program), dan lain
sebagainya
d. Cybermetic
Sistem yang memandang terdapatnya
suatu hubungan yang saling menggantungkan dalam unsur atau komponen yang ada
dalam sistem.
6. Model
interaktif manajemen dalam komunikasi
a. Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu
organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
b. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang
membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
c. Interaction manajemen
Adanya berbagai interaksi dalam
manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang
bersangkutan
d. Expresiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam
suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
e. Other orientation
Dalam hal ini suatu manajemen
organisasi berorientasi pada pegawai.
SUMBER :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06. penanganan - kerja
http:// raitetsu.wordpress.com.2013/03. manajemen konflik
http:// pengertian manajemen.blogspoot.com